Selasa, 17 Mei 2011

Media

Harry Potter memandang sekilas majalah di lantai. Di bagian paling atas tertera nama majalah itu: The Quibbler.

Di majalah itu, ia melihat sesuatu. Harry tertarik dengan sampul gambarnya. Sebelumnya, ia tidak mengenali dengan jelas. Kini ia menyadari gambar itu merupakan gambar karikatur orang yang dikenalnya. Cornelius Fudge. Gambarnya “lumayan buruk,” tulis J.K.Rowling dalam Harry Potter dan Orde Phoenix (2004: 270-274). Harry hanya mengenalinya “dari topi bowler-nya yang bewarna hijau-limau”.

Tapi, ada yang lebih mengesankannya. Ilustrasi itu menggambarkan Fudge tengah digugat sebagai pejabat tertinggi di kementrian: “Salah satu tangan Fudge mencengkram sekantong emas, tangan yang lain mencekik ....”.

Di bawah judul karikatur, berderet judul-judul yang menunjukan isi majalah edisi hari itu..

Korupsi dalam Liga Quidditch

Bagaimana The Tornados Menang

Rahasia Rune Kuno Diungkap

Sirius Black: Kriminalitas atau Korban??

Judul-judul itu mengilustrasikan majalah berita di dunia Harry Potter. Dunia Harry Potter adalah dunia dongeng anak-anak yang berlatar belakang dunia sihir. Di sini masyarakat terbagi dua: masyarakat manusia biasa (disebut dunia Muggle), dan masyarakat yang manusianya berdarah murni penyihir.

Masyarakat para penyihir memiliki kehidupan sebagaimana layaknya masyarakat manusia. Mereka memiliki birokrasi pemerintahan, dengan nama Kementrian Sihir, yang di buku dongeng ini dipimpin Cornelius Fudge.

Mereka memiliki aturan dan hukum dan penjara. Mereka punya pemerintahan dan lembaga-lembaga sosial lain. Masyarakat sihir Harry Potter juga memiliki lembaga media massa. The Quibbler ialah salah satunya. Quibbler menyajikan berbagai informasi aktual tentang pergerakan masyarakat sihir.

Kalau melihat format isinya, majalah The Quibbler termasuk majalah berita sensasional. Informasinya mengandung ketidakakuratan fakta. Majalah ini mendekati pembaca yang membutuhkan informasi-informasi yang menghibur. Pembaca tertentu memerlukan media yang tidak mau berpusing-pusing dengan benar-tidaknya kejadian. Mereka mengonsumsi informasi hanya untuk mengisi waktu luang.

Sensasi itu terlihat ketika Quibbler melaporkan Sirius Black. Buronan politik nomor satu yang kabur dari penjara Azkaban. Azkaban adalah tempat pembuangan (penjara) yang begitu ketat penjagaannya. Para penjaganya ialah para Dementor, mahluk Pelahap Maut tanpa bobot seperti kegelapan malam. Mereka berseliweran di Azkaban. Sirius Black ialah tokoh yang bisa lolos dari sedotan maut Dementor.

Sirius sebenarnya tokoh pahlawan. Ia menjadi korban politik kekuasaan. Sirius adalah tokoh yang dekat dengan Harry Potter. Ia adalah orang tua wali Harry. Ia, bersama Harry Potter, disudutkan politik kementrian – yang telah disusupi anasir jahat Lord Voldemort, Pangeran Kegelapan. Majalah Quibbler lalu memberitakannya.

“Harry membuka majalah dan membaca daftar isinya,” tutur Rowling “Dia menemukan halaman yang dicarinya, dan dengan bersemangat membukanya.” Selain berita, ada karikatur di sana. Tapi, dengan ilustrasi yang agak buruk. Harry tidak melihat Sirius di halaman majalah itu jika tidak ada judulnya. “Sirius sedang berdiri di atas setumpuk tulang manusia dengan tongkat sihir teracung”.

Judul artikel itu berbunyi:

SIRIUS – APAKAH SEHITAM

SEPERTI DIGAMBARKAN?

Pembunuhmassal yang keji

atau sekedar sensansi penyanyi??

Dari judul itu, Harry merasa terkecoh. Ia tidak paham. Ia sampai membaca berkali-kali. “Sejak kapan Sirius menjadi penyanyi?” tanyanya.

Laporan beritanya ialah::

Selama empat belas tahun Sirius Black dipercaya sebagai pembunuh massal dua belas Muggle tak bersalah dan seorang penyihir. Pelariannya yang berani dari Azkaban dua tahun lalu memunculkan perburuan paling besar yang pernah dilakukan Kementrian Sihir. Tak seorang pun dari kita pernah mempertanyakan apakah dia layak ditangkap dan diserahkan lagi kepada para Dementor.

TETAPI LAYAKKAH DIA DITANGKAP KEMBALI?

Beberapa bukti baru yang mengejutkan baru-baru ini muncul. Sirius Black mungkin tidak melakukan kejahatan yang membuatnya dikirim ke Azkaban. Bahkan, kata Doris Purkiss yang tinggal di Arcanthia Way no 18, Little Norton, Black mungkin tidak berada di tempat pembunuhan itu.

“Yang tidak disadari orang-orang adalah, Sirius Black itu nama samaran”, kata Mrs Purkiss. “Pria yang oleh orang-orang dianggap sebagai Sirius Black, sebenarnya adalah Stubby Boardman, penyanyi utama kelompok musik populer The Hobgoblins, yang menarik diri dari kehidupan umum setelah telinganya terkena lemparan lobak dalam konser di Aula Gereja Little Norton hampir lima belas tahun lalu. Saya langsung mengenalinya begitu melihat fotonya di koran. Stubby tak mungkin melakukan tindak kejahatan itu, karena pada hari kejadian dia sedang makan malam romantis berdua dengan saya. Saya telah menulis kepada Menteri Sihir dan berharap beliau memberi Stubby, alias Sirius, pengampunan sepenuhnya hari-hari ini.”

Berita ini pun membuat Harry geleng-geleng kepala. Ia terus-terusan menatap heran halaman majalah. “Mungkin ini hanya lelucon,” pikirnya, “mungkin majalah ini sering memuat artikel-artikel konyol....”

Harry melanjutkan sisa-sisa halamannya. Di banyak halaman itu, pembaca diberi tahu tentang perkembangan aktual yang terjadi di masyarakat Harry Potter: “tuduhan bahwa tim Tutshill Tornados memenangkan Liga Quidditch dengan cara pemerasan, pengrusakan sapu secara ilegal, dan penyiksaan; wawancara dengan penyihir yang menyatakan telah terbang ke bulan dengan Cleansweep Six dan membawa pulang sekantong kodok bulan sebagai bukti.”

Di majalah itu itu tersedia juga tips. Namun, dengan isi dan gaya laporan khas dunia sihir. Ada tulisan mengenai “rune kuno” yang harus dibaca dengan membalikan halaman majalah.

“Menurut majalah itu,” dongeng Rowling, “ kalau kau membalikkan huruf-huruf rune, huruf-huruf it akan bisa dibaca sebagai mantra yang bisa mengubah telingan musuhmu menjadi jeruk mandarin.”

Bagi Harry, saking begitu tak dapat dipercayanya The Quibbler dalam memberitakan kejadian, berita Sirius tadi jadi lebih mengandung kebenaran. Sirius, yang amat jauh dari dunia entertainment, dan diberitakan jadi vokalis utama grup musik The Hobgoblins terasa “cukup masuk akal.”

Kesudahan adegan fungsi media bagi khalayaknya ini dapat disimpulkan melalui percakapan Harry dengan dua sahabatnya, Ron dan Hermione, serta Luna kawan baru mereka yang membawa-bawa Quibbler.

“Ada yang bagus di situ?” tanya Ron ketika Harry menutup majalah itu,

“Tentu saja tidak,” sambar Hermione pedas, sebelum Harry bisa menjawab. “The Quibbler kan sampah, semua orang tahu itu.”

“Maaf,” kata Luna, suaranya mendadak kehilangan nada melamunnya. “Ayahku editornya.”

“Aku – oh,” kata Hermione, tampak malu. “Yah...ada yang menarik... maksudku, cukup...”

Media jurnalistik sudah menjadi barang keseharian di masyarakat kita. Saking kesehariannya, media telah masuk pula dalam kehidupan dongeng Harry Potter – sebuah dongeng anak-anak tentang masyarakat sihir, yang terjual jutaan kopi. Ilustrasi ini menggambarkan dimensi media ketika ada di tangan khalayak. Bagaimana majalah menjadi medium informasi dunia para penyihir, dengan segala segi sensasinya.

Ilustrasi majalah di dongeng Harry Potter ini mendeskripsikan peran dan isi media bagi masyarakatnya.

Kajian ini membahas tentang Media Jurnalistik. Bahasannya terbagi ke dalam uraian beberapa jenis media. Masing-masing media yang dibahas merupakan representasi dari ranah media jurnalistik. Bahasannya terdiri dari dua bagian: Media Cetak dan Media Elektronik. Media Cetak diwakili oleh Surat Kabar dan Majalah. Media Elektronik diwakili oleh Jurnalistik Radio dan Jurnalisme Online. Penamaan jurnalistik pada kedua media elektronik disebabkan oleh sifat mediumnya yang punya keragaman fungsi selain jurnalisme.

Pembahasan masing-masing media dibuat berbeda-beda. Ada yang terfokus kepada wacana sejarah dan perkembangannya, disertai contoh. Ada yang menyertakan bahasan sampai ke masalah teknis pelaporan. Ada pula yang membahasnya sampai ke bahasan struktur organisasi pengolahan pemberitaan.

Pembahasan tentang media telah banyak diuraikan oleh berbagai buku teks. Pada bab ini, selain mengihtisarkan Dasar-Dasar Jurnalistik Media, pembahasannya mencoba mengisi hal-hal yang belum diuraikan secara utuh. Atas dasar itulah, pola bahasan yang berbeda-beda dilakukan.

Peran Media Pers

Sejak era Reformasi meluncur di Indonesia, media bermunculan secara amat tinggi.

Sejak Mei 1998, menurut Serikat Penerbit Suratkabar, jumlah suratkabar melonjak dengan pesat dari sekitar 260 menjadi lebih dari 700. Berbagai media besar melakukan ekspansi. Media massa elektronik ikut meramaikan. Dari 6 siaran televisi nasional bertambah menjadi 11 saluran. Muncul 5 stasiun siaran televisi Metro TV, Trans TV, TV7, Global TV dan Lativi. Berbagai lembaga siaran televisi lokal mulai diajukan pendiriannya. Radio swasta, yang sebelumnya hanya menjadi pe-relay RRI, membuat divisi pemberitaan. Jumlahnya, dari 600 stasiun radio – berdasar data Persatuan Radio Siaran Swasta Niaga Indonesia (PRSSNI), naik menjadi 800.

Namun demikian, perkembangan itu melahirkan keunikan. Catatan Dewan Pers pada tahun 2002 (dalam hearing di Parlemen, 21/3/02) menyatakan bahwa, dari 1.690 penerbitan SIUPP yang dikeluarkan oleh Deppen pada 1999 ternyata yang “tercatat aktif terbit hanyalah 551 penerbitan pers.” Lalu, pada tahun 2000-2001, terjadi penambahan sebanyak 500 penerbitan baru. Berarti terjadi lagi lonjakan jumlah penerbitan, yakni 1.051. Tapi, “kini tercatat tinggal 591 penerbitan pers yang diketahui masih aktif terbit.”

SEBUAH koran, menurut sejarawan Taufik Abdullah ketika menulis “Pers dan Tumbuhnya Nasionalisme Indonesia” di Majalah Sejarah (1999, No.7), mengubah kebiasaan masyarakat dari tradisi pendengar kabar menjadi tradisi pembaca berita.

Pelbagai kejadian tidak lagi tersiar hanya lewat dongeng mulut ke mulut. Masyarakat diajak berpikir secara teks. Wacana mereka dikerkah ke dalam konteks waktu yang berjalan. Pengetahuan mereka tidak lagi terkurung ruang dan waktu lokal (adat-istiadat setempat). Mereka jadi mengenali suasana kesejamanan dengan daerah lain atau dengan bangsa lain. Tidak lagi terpuruk ke dalam wacana zaman negeri antah-berantah melainkan pada sebuah negeri yang riil. Mereka diajak melakukan perbandingan. Juga, diajak membuat jaringan kultural atau politik dengan berbagai suku lain.

Sebuah media, dengan kata lain, mendorong kesadaran nasional masyarakatnya.

Di sisi lain, juga membuat seseorang betah dengan lingkungannya. Seorang Sunda jadi betah sebagai orang Jawa Barat.

Joseph Straubhaar & Robert Larose (2004: 49) mengumpulkan berbagai teori media. Straubhaar & Larose, mengutip pandangan Charles Wright (1974), menjelaskan bahwa tiap orang ditolong oleh informasi dari untuk surveillance pada lingkungannya. Tanpa perlu pusing mencatat sendiri segala kejadian, yang begitu kompleks dan luas persoalannya, orang terjaga pada apa yang tengah berkecamuk di sekitarnya. Oleh media, segala peristiwa telah dikemas demikian rupa jelujuran duduk perkaranya (interpretation). Orang tinggal beli, baca, dan pahami lembar demi lembar koran di hadapannya. Orang tinggal duduk mencakung menimati siaran berita televisi atau radio, apa yang terjadi di lingkungannya. Bahkan melalui pemberitaan pula, masyarakat kian dikenali dan kian diteguhkan tentang nilai-nilai sosial dan kultural yang berproses di lingkungannya. Lewat tahun demi tahun, sebuah media kerap mengerjakan tugas values socialization, mensosialisasikan nilai-nilai yang berkembang di masyarakat dari generasi ke generasi. Tokoh-tokoh masyarakat saat ini, sampai para nenek moyang, misalnya, dikenalkan media. Adat istiadat sampai tata krama, sejak jaman dahulu kala, disosialisasikan media. Ini, secara perlahan tapi pasti, mengajegkan generasi demi generasi di sebuah masyarakat dengan ciri-ciri tertentu.

Semua itu tidak muncul begitu saja. Sebuah koran tidak terbit begitu saja. Namun, muncul lewat sejumlah upaya meredaksikan peristiwa demi peristiwa di dalam sebuah pemberitaan. Tumbuh melalui sejumlah orang redaksi, dan lembaga media pemberitaan, yang membuat pemberitaan dan menyebarkannya kepada masyarakat. Ada orang-orang yang menjadi “penjaga gawang” (gatekeeper) informasi yang hendak dan harus diberitakan. Mereka mengatasnamakan kepentingan publik. Mereka melanjutkan hak masyarakat untuk mengetahui segala kejadian yang dilakukan pemerintah atau lembaga-lembaga sosial yang kegiatannya terkait dengan kepentingan masyarakatnya. Mereka adalah orang-orang yang mengolah pemberitaan berdasar tuntutan nilai dan norma masyarakatnya (White, 1949; Shoemaker, 1991; dalam Straubhaar & Larose, 2004: 49).

Mereka menjadi pengerangka kisah peristiwa yang terjadi di masyartakat (frame a story: Atheide, 1974; Gitlin, 1983; dalam Straubhaar & Larose, 2004: 49). Mereka mengonseptualisasikan dan memberi konteks, dan magnitude, segala peristiwa penting dan menarik di masyarakat. Di tiap keping peristiwa, mereka menginterpretasikan segala peristiwa itu, misalnya, ke dalam tata nilai masyarakat.

Dari mana asal kerangka itu dikerjakan? Hal itu berasal dari invisible self-censorship media itu sendiri. Pengamat media Prancis, Pierre Bourdieu (1998, dalam Straubhaar-LaRose, 2004: 44-45) menyatakan, bahwa sekalipun di masyarakat yang beradab nilai freedom of expression, media selalu melakukan kegiatan penyensoran oleh diri sendiri terhadap berbagai pemberitaan. Tiap media memiliki tata nilai mengenai berbagai peristiwa yang bisa-dan-tidak diberitakan, dan melakukan kegiatan pra-edit pada pemberitaan yang hendak dibertakan atau disiarkan. Hal ini tampak, misalnya, dalam fenomena pemberitaan SARA dihindari oleh media-media di Indonesia. Kesadaran akan pluralitas suku, ras, antargolongan, dan agama yang dapat menimbulkan konflik membuat para pemilik dan pengelola media menghindari pemberitaan yang berbau SARA. Masyarakat dinilai memiliki daya selektif exposure, attention, dan perception yang berbeda-beda pada agenda pemberitaan tersebut.

Di sisi lain, self-censorship itu juga bisa muncul dari tingkatan sumber daya manusia yang ada di dalam keredaksian.

Kovach & Rosenstiel misalnya sampai menulis “Why Reporters Won't Tell Us What We Need To Know”, dalam The Washington Monhtly online (Januari/Februari 2001). Kovach dan Rosenstiel menyarankan media jangan hanya mengejar akurasi reportase kampanye, tapi buatlah liputan yang memiliki banyak relevansi dengan khalayak ramai. Tuntutan orang Jawa Barat, misalnya, tidaklah sama dari pemilihan ke pemilihan. Mereka bukan cuma angka-angka perolehan suara. Suara rakyat belum tentu sama dengan suara wakilnya di parlemen.

Ini berarti masyarakat memerlukan liputan tentang bagaimana khalayak memroses suara politik. Bagaimana khalayak menginginkan elit-elit politik mengerjakan sesuatu. Informasi demografis, mengenai sikap atau pendapat atau perilaku khalayak dalam mengikuti kegiatan kampanye berbagai kelompok politik di berbagai tempat, memberikan pengetahuan kepada masyarakat. Dengan begini, media mengejakan peliputan berdasarkan pola komunikasi bottom-up. Model peliputan bottom-up reporting amat diperlukan ketika membuat pelaporan misalnya, pemilihan calon pemimpin di sebuah wilayah. Bahwa pemimpin itu dipilih dan diinginkan rakyatnya, akan menjadi terasa signifikan. Sebab, pemberitaannya tidak melulu berasal dari pemerintah atau parlemen, melainkan dari di mulut rakyat itu sendiri. Dari suara rakyat yang ada di warung kopi, kafe, perumahan tipe 21, kelompok tertentu, organisasi keagamaan atau politik tingkat kecamatan, dan seterusnya. Perasaan, minat, dan sikap mereka akan mengomplitkan pemberitaan. Sekaligus, menampakkan gagasan politik apa, mengapa, dan bagaimana yang tengah terjadi.

Jadi, bukan sekadar pemberitaan calon pemimpin menggagas apa, mengapa, dan bagaimana. Pemberitaan pemilu bukan hanya berisi tentang liputan dana dan waktu kampanye kelompok politik tertentu di satu daerah. Bila begini kejadiannya, the press is moving profoundly in the wrong direction. Untuk itulah, berbagai data dari kantor sensus, departemen tenaga kerja, dan lembaga lain, kerap menolong media. Melalui data-data tersebut, pemberitaan pemilu dapat merefleksikan fakta-fakta pemilu secara lebih komprehensif. Tidak melulu diisi dengan retorika kelompok dan tokoh-tokoh politik yang berkampanye.

Oleh karena itu pula, sebuah media harian mesti rajin mencari feedback dari khalayak ramai. Khalayak di sini bukanlah orang-orang partai atau ormas pendukung. Juga, bukanlah khalayak yang telah terkena pelintiran spin doctor dari petugas humas dan think tank orang atau parpol tertentu.

Dengan kerja macam itulah, media menjadi berfungsi sebagai pelaporan suara dari ladang-ladang kehidupan masyarakat. Dan, dengan gagah perkasa, media dapat menyatakan dirinya "pikiran rakyat" masyarakatnya.

Demokrasi, kebebasan pers, dan kemandirian media: ketiganya memang terkait dengan peran (fungsi) pers di masyarakat. Keadaan sosial ekonomi dan politik masyarakat mempengaruhinya.

Ambil contoh peran pers di masa perang. Perang Dunia II memberi restriksi tertentu kepada tiap media. Di Inggris, banyak pers mendukung kebijakan pemerintah dalam perang tersebut, hanya sedikit yang coba indenpenden. Koran the Times, misalnya, mendukung segala keputusan pemerintah, akan tetalpi koran the Daily Miror masih mencoba menginvestigasi pelbagai peristiwa ekonomi, politik, dan diplomatik Eropa secara mendalam.

Di lini lain, di negara-negara Jerman, Italia, Spanyol, dan Portugal, fasisme telah membuat media tekuk lutut kepada program ideologi negara. Setiap media menjadi wadah penyensoran pemerintah yang ketat. Hal ini dilakukan pula Uni Soviet dalam pengontrolan sistem politik yang berbeda.

Pada intinya, di masa peperangan, segala jenis pengawasan dilakukan terhadap berbagai peliputan berita. Biro-biro (departemen) negara didirikan. Kementrian Informasi Inggris (the British Ministry of Information) dan Kantor Informasi Perang U.S. (the U.S. Office of War Information) diberdayakan sebagai mesin pencipta isu-isu pemberitaan dan propaganda. Di AS, kelembagaan sensor negara mengeluarkan Code of Wartime Practices for American Press, pengaturan kegiatan pers Amerika di masa perang. Di Inggris, koran-koran dengan sukarela menyerahkan segala pemberitaannya untuk disensor pemerintah. Mereka telah mengooptasikan diri untuk berkooperasi.

Keadaan itu hampir mirip dengan peran pers di negara-negara berkembang Dunia Ketiga. Pers diminta menjadi penyalur gambaran yang terkontrol akan urusan-urusan pemerintah. Selain itu, juga berfungsi sebagai pendorong bagi kemelek-hurufan masyarakat. Tekanan-tekanan tertentu diberikan bagi media yang ingin mengembangkan kemandirian sikap dan pendapatnya. Kebebasan pers menjadi satu soal yang selalu harus diperjuangkan oleh para praktisi media.

Pihak-pihak kekuasaan kerap menjadi kekuatan-kekuatan yang menekan pers.***

76 komentar:

Anonim mengatakan...

Muchamad Derry Fitriana (10080010035)
Fikom A



media sangat berperan di masyarakat, bahkan media juga digunakan sebelum perang dunia I. pada perang dunia I media sangat berperan untuk mengetahui keadaan politik negara yang sedang berperang pada masa itu. pada masa orde baru media sangat dibatasi oleh pemerintah dalam menyampaikan beritanya, tidak seperti sekarang media sangat bebas untuk menyampaikan berita sehingga berita tersebut mudah dicernaoleh masyarakat. media seharusnya dapat memberikan informasi yang obyektif untuk masyarakat, namun yang kita lihat sekarang media sebagian besar menjadi lahan untuk berpolitik. jika hal ini terus dibiarkan oleh media secara tidak sadar masyarakat seperti di adu domba memalui media tersebut, setelah media berhasil menguasai masyarakat maka bangsa ini akan hancur.

Anonim mengatakan...

Nama: Akmal Setiawan
NPM: 10080010031
Fikom: A

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuhu
Komentar saya pertama dari artikel tentang The quibbler (sebuah majalah berita di dunia harry potter) . Pada dunia sihir saja sudah terdapat yang namanya media cetak. Terbitnya majalah tersebut menginformasikan tentang berita seputar dunia sihir atau pergerakan masyarakatdi dunia sihir ini secara ter aktual yang di update. Memang isi format majalah The Quibbler adalah majalah berita yang informasinya mengandung ketidakakuratan fakta yang sebenarnya terjadi, dan cendrung ke arah untuk mengibur saja bagi yang membacanya. Dari sini dapat di ambil pengertian bahwa adanya media bukan di kalangan orang-orang yang hidup seperti biasa saja atau dalam arti kata secara nyata,malah di dunia sihir pun ada. Ya walaupun sebenarnya cerita harry potter tersebut adalah sebuah film tentang sihir. Ini menggambarkan media di masyarakat. Bagaimana majalah menjadi sebuah informasi yang isinya memang belum akurat dan malah dikatakan potter adalah sebuah lelucon isi dari majalah tersebut. Memang lucu juga sih isi majalah berita tersebut. Kemudian dari artikel peran media. Dari beberapa contoh kejadian munculnya peningkatan secara drastis dari berbagai media ini menandakan bahwa peran media sangatlah penting. Karena menyangkut perihal jenis media untuk mengetahui informasi. Memang sih masyarakat lebih cenderung kepada media elektronik sebagai media informasi yang lebih mudah di lihat,di dengar, dipahami karena di sertai dengan gambar atau liputan dari tempat. Di bandingkan sama media cetak seperti koran atau majalah berita lebih efisien media elektronik. Karena zama sekarang ini masyrakat sudah berkurang sifat untuk membaca. Dan tidak sedikit juga orang yang lebih suka dari media cetak ini. Contoh di masa rasulullah sudah ada media yang digunakan untuk mengetahui bagaimana cara penyampaian syariat agama dari Allah kepada hambanya melalui rasulullah dan pada masa orde baru kala itu media d batasi oleh pemerintah dalam penyampaiannya beda sama sekarang yang bebas dalam menyampaikan berita tanpa batasan dari pemerintahan. Dan seharus media jadi bahan yang menyampaikan informasi secara fakta dan akurat. Untuk saat sekarang ini,itulah yang kurang dari media ini. Sekian komentar saya. Mohon maaf kekurangan dari komentar saya ini. Wabillahi taufik walhidayah wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuhu.

Anonim mengatakan...

nama : fernando is s
npm : 10080010006

menurut saya media itu memang susah untuk dihilangkan dari kehidupan kita.dan yg saya lihat dari blog tersebut yg isinya tentang media yang menyangkut pautkan dengan suatu tokoh cerita harry potter itu memang benar,karna pastiny pada dunia harry potter atau yang bisa kita seut tokoh yang hidup di jaman sihir itu..pasti sudah ada media yang bisa memberikan informasi apa saja tentang dunia sihir di cerita harry potter itu.

dan dijaman sekarangpun media itu selalu menjadi perbincangan yang masih terus diperdebatkan..karna yang saya ketahui media itulah yang mengatur semua gerak gerik seseorang.ada orang yang selalu memanfaatkan media agar mendapatkan untung,dan ada pula untuk menjatyukan lawanny melalui media,,karna itulah sebaikny media tersebut memberikan informasi yang real,,,karna tanpa fakta sebuah informasi melalui media itu akan menjerumuskan semua oatng ke dalam hal hal yang tidak di perlukan,,
mungkin itu saja komentar saya.....mohon maaf apabila ada kesalahan dalam komentar tersebut,.

Anonim mengatakan...

NAMA : Sulaeman Fahri
NPM : 10080010050
FIKOM A

MEDIA
Dalam artikel atau blog yang bapa buat saya dapat mengambil kesimpulan mengenai MEDIA, yang merupakan bagian dari Jurnalistik yang sudah menjadi barang keseharian dalam masyarakat sehingga media telah masuk pula dalam keseharian.
Mengenai Media Jurnalistik yang terbagi dalam uraian beberapa jenis media. Yang terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu :
1. Media Cetak.
Dapat diwakili oleh surat kabar, majalah, maupun artikel.
2. Media Elektronik.
Jurnalistik Radio maupun Jurnalisme Online.
Ada beberapa pembahasan dibuat berbeda, yakni :
1. Wacana Sejarah dan perkembangannya.
2. Pembahasan sampai pada teknis pelaporan.
3. Bahasan Struktur Organisasi pengolahan pemberitaan.
Sebab dari pembahasan berbeda-beda dilakukan karena pembahasan tentang media telah banyak diuraikan oleh berbagai buku teks, sehingga pembahasannya mengisi hal-hal yang belum diuraikan secara utuh.
PERAN MEDIA PERS
Selain media yang dapat dikatakan sebagai pendorong kesadaran nasional masyarakatnya, namun tidak muncul begitu saja, dapat melalui sejumlah upaya meredaksikan peristiwa didalam sebuah pemberitaan, sehingga dapat menyebarkannya kepada masyarakat.
Kinerja seperti itulah, media berfungsi sebagai pelaporan suara dari lading-ladang kehidupan masyarakat, sehingga media dapat menyatakan sebagai “pikiran rakyat” masyarakatnya. Peran fungsi Pers di masyarakat, terdiri dari 3 (tiga) yaitu :
1. Demokrasi.
2. Kebasan Pers.
3. Kemandirian Media.

Anonim mengatakan...

NAMA : Firda R. Octarin
NPM : 10080010026
FIKOM A

menurut saya, media dan masyarakat memang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya. terbukti jelas pada novel yang dikarang oleh J.K.Rowling dalam bukunya Harry Potter dan orde phonix. dikalangan sihir pun media tetap sangat berpengaruh penting pada kehidupan mereka.

namun, pentingnya media pada saat ini masih sangat banyak kekurangan, karena dapat dilihat dari contoh cerita di Harry Potter dan pada kalangan masyarakat nyata bahwa media bisa saja memberikan informasi yang berlebihan dan bisa juga memberikan informasi yang berujung pada salah persepsi dalam penyampain berita.

media pers yang ada sekarang sangat berkaitan dan selalu berkaitan dengan pemerintah, maka media pada saat ini masih belum bebas sesuai dengan undang-undang yang ada. karena media pada saat ini masih sangat terjepit dan tertekan pada penguasa-penguasa yang ada.

maka dari itu, media pada saat ini haruslah menyampaikan berita yang signifikan, konkrit, dan beritanya dapat dicari dengan data-data yang kumplit dan akurat. sehingga media dapat bebas sesuai arti dari media itu sendiri, bertanggung jawab dan tidak terikat pada penguasa-penguasa yang ada.

Mochamad Ridwan Saputra (10080010003) mengatakan...

media adalah senjata yang lebih menyeramkan dari sebuah senapan mesin yang bisa membunuh 10 orang dalam waktu singkat. media bagaikan sebilah pisau yang kita pegang, disatu sisi bisa membantu disatu sisi bisa menusuk. media bisa menolong seseorang, tapi bisa juga mencelakai seseorang.

dari artikel berjudul "media" ini kita bisa melihat betapa mungkinnya media bisa membunuh dan menfitnah cirius black, dan menjadikannya tumbal dari oknum tertentu.

dalam contoh kasus didalam film harry potter pun kita bisa melihat bagaimana pengaruh media bisa sangat kuat mempengaruhi pandangan seseorang, sehingga media pun menjadi alat politik bagi oknum pemerintahan.

penggunaan media harus sangat diperhatikan karena media mempunyai kekuatan yang sangat besar untuk mempengaruhi pandangan khalayak. oleh karena itu kesadarang pertanggungjawaban atas penggunaan media harus sangat di perhatikan dan dipertanggungjawabkan.

Anonim mengatakan...

nama : rizky rachmadhanni
NPM : 10080010081
kelas : FIKOM B

setelah membaca posting bapa tadi saya dapat menyimpulkan bahwa media jurnalistik sudah menjadi sesuatu yang lazim bagi kehidupan kita sehari-hari.
media sudah sangat masuk ke dalam beberapa ataupun hampir semuabagian dalam kehidupan baik itu dalam kegiatan sehari-hari ataupun ke dalam organisasi. media memberikan nilai positif yaitu menguraikan hal-hal yang belum di ketahui ataupun masih keliru menjadi informasi yang utuh juga dapat mendorong kesadaran nasional masyarakat.
perkembangan penerbitan pers di media sangat melonjak pada tahun 1999 hingga tahun 2001 tetapi pada tahun sekarang telah terjadi penurunan. pers sangat berpengaruh terhadap kebiasaan masyarakat yang tadinya sebagai pendengar kabar menjadi pembaca kabar , pers menjadi penyalur gambar yang terkontrol dan pendorong bagi kemelek hurufan masyarakat dengan itu kebebasan pers menjadi soal yang harus di perjuangkan .
jadi media jurnalistik , media massa , dan juga pers memiliki hal-hal yang sangat positif untuk membangun dan mendorong kemajuan masyarakat.

Anonim mengatakan...

Nama: Ratih Purwarasari
NPM: 10080010096
FIKOM B

Menurut saya kini maasyarakat sudah sangat ketergantungan terhadap media. Karena masyarakat selalu mengandalkan informasi yang mereka dapat dari media massa tertentu. Media memperlihatkan pada pemirsanya bagaimana standar hidup layak bagi seorang manusia, dari sini pemirsa menilai apakah lingkungan mereka sudah layak, atau apakah ia telah memenuhi standar itu - dan gambaran ini banyak dipengaruhi dari apa yang pemirsa lihat dari media. Maka media pada akhirnya dapat merubah pola pikir dan kepribadian masyarakat. Media dapat menjadikan masyarakatnya tidak buta informasi. Masyarakat akan lebih berkembang pengetahuannya dengan media. Media seperti penyihir handal untuk masyarakat. Media juga bisa menjadi senjata ampuh untuk membunuh individu, organisasi, atau perusahaan. Maka media bukanlah sesuatu yang hanya memberi informasi karena media bisa merubah segalanya hanya dengan sekejap.

Anonim mengatakan...

NAMA : RAHAYU RETSARWANTI
NPM : 10080010034
KELAS : FIKOM-A

Assalammualaikaum.
Setelah saya membaca artikel bapak mengenai "MEDIA" saya menyimpulkan bahwa yang namanya media itu sangatlah berperan penting, dan sudah mendarah daging dalam kehidupan khalayak, baik itu media elektronik maupun media cetak.
Seperti dalam artikel Harry Potter ini, media sangatlah berperan penting karena Harry Potter dapat mengetahui tentang perkembangan aktual di dalam dunia sihirnya melalui majalah. namun dengan media pula dapat menjadi sesuatu yang dapat menyudutkan seseorang, contohnya Majalah Quibbler ialah majalah yang fakta didalamnya tidak akurat, dan merugikan sirius black dengan berita tidak benar.
kemudian ketika seseorang menggunakan media, ia harus dapat mempergunakannya dengan hal yang positif dan tidak merugikan salah satu pihak.

Anonim mengatakan...

Nama : Tari Permata Sari
NPM : 10080010040
FIKOM A

Komentar saya setelah membaca artikel di atas mengenai ”media” adalah bahwa media sangat berperan penting bagi masyarakat. Media seperti makanan sehari hari untuk masyarakat karena media tidak dapat dipisahkan dari kehidupaan masyarakat.
Bahkan Media pun ada pada dunia sihir di dalam cerita harry potter . Masyarakat para penyihir memiliki birokrasi pemerintahan dengan nama kementrian sihir. Yg di buku dongeng ini dipimpin oleh cornelius fudge. Mereka memiliki aturan dan hukum dan penjara. Mereka punya lembaga lembaga sosial . Masyarakat dunia sihir juga memiliki lembaga media massa.
Dahulu sistem media itu otoriter dalam artian tidak ada kebebasan dalam menyampaikan media informasi . Pada masa sistem media otoriter bnyak larangan utk media . Media harus tunduk pada pemegang otoritas kekuasaan . Sekarang Sistem media massa bebas, yaitu penyampaian media yg bebas tidak seperti otoriter dalam artian disini terbuka, tidak diperlukan adanya batasan batasan hukum terhadap upaya pengumpulan informa untuk keperluan publikasi. Pada sistem media soviet sisitem pers ini menopang kehidupan system sosialis soviet rusia dan memelihihara pegawasan yang dilakukan pemerintah terhadap segala kegiatan sebagaimana biasanya terjadi dalam kehidupan komunis. Media massa merupakan alat pemerintah atau partai dan bagian integral dari negara. Hal ini berarti bahwa media harus tunduk. Pada pemerintah dan partai. Media massa Dipergunakan sebagai alat oleh partai komunis yang berkuasa.
Yang dilakukan oleh media massa untuk kepentingan partai disebut sebagai perbuatan moral, sedangkan yang menentang.y disebut sebagai perbuatan immoral.
Sekian komentar dari saya.

Anonim mengatakan...

Nama : Tari Permata Sari
NPM : 10080010040
FIKOM A
Komentar saya setelah membaca artikel di atas mengenai
”media” adalah bahwa media sangat berperan penting bagi
masyarakat. Media seperti makanan sehari hari untuk
masyarakat karena media tidak dapat dipisahkan dari
kehidupaan masyarakat.
Bahkan Media pun ada pada dunia sihir di dalam cerita harry
potter . Masyarakat para penyihir memiliki birokrasi
pemerintahan dengan nama kementrian sihir. Yg di buku
dongeng ini dipimpin oleh cornelius fudge. Mereka memiliki
aturan dan hukum dan penjara. Mereka punya lembaga
lembaga sosial . Masyarakat dunia sihir juga memiliki lembaga
media massa.
Dahulu sistem media itu otoriter dalam artian tidak ada
kebebasan dalam menyampaikan media informasi . Pada masa
sistem media otoriter bnyak larangan utk media . Media harus
tunduk pada pemegang otoritas kekuasaan . Sekarang Sistem
media massa bebas, yaitu penyampaian media yg bebas tidak
seperti otoriter dalam artian disini terbuka, tidak diperlukan
adanya batasan batasan hukum terhadap upaya
pengumpulan informasi untuk keperluan publikasi. Pada sistem
media soviet sisitem pers ini menopang kehidupan system
sosialis soviet rusia dan memelihara pegawasan yang
dilakukan pemerintah terhadap segala kegiatan sebagaimana
biasanya terjadi dalam kehidupan komunis. Media massa
merupakan alat pemerintah atau partai dan bagian integral
dari negara. Hal ini berarti bahwa media harus tunduk. Pada
pemerintah dan partai. Media massa Dipergunakan sebagai
alat oleh partai komunis yang berkuasa.
Yang dilakukan oleh media massa untuk kepentingan partai
disebut sebagai perbuatan moral, sedangkan yang
menentang.y disebut sebagai perbuatan immoral.
Sekian komentar dari saya.

Anonim mengatakan...

NAMA: ELWINA GIVAFURI
NPM : 10080010049
KELAS: FIKOM A

Media

Dari pola bahasan yang bapak sajikan secara unik mengenai dasar-dasar jurnalistik media ini, saya mendapatkan pencerahan mengenai fungsi media dlm memberikan informasinya. Juga mendapatkan pencerahan mengenai bagaimana baik buruknya suatu pembuatan berita, agar mendapat perhatian khalayak luas.

Peran Media Pers

Kalau dari artikel yang satu ini, saya mendapatkan pelajaran mengenai arti penting peran media pers yang sangat bermanfaat dlm kehidupan manusia saat ini. Pada artikel ini, diceritakan jelas mengenai perbedaan jauh yang terjadi pada media dalam proses perkembangannya.

Sekian & terimakasih

Anonim mengatakan...

Nama : Rangga lesmana
NPM : 10080010036
Kelas : Fikom A

MEDIA :
Setelah saya membaca posting bapa, saya dapat menyimpulkan kalau media itu sangat berperan dan berpengaruh penting bagi kehidupan manusia.karena kebanyakan khalayak mencari informasi dari media itu sendiri,bisa berbentuk negatif maupun positif.
jadi media itu tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia.
sekian terima kasih.....

Anonim mengatakan...

Nama : ady hadyansah
NPM : 10080010032
Kelas: Fikom A

menurut saya setelah membaca artikel bapa, saya berpendapat bahwa orang-orang pada jaman ini sangat ke tergantungan akan media, oleh sebab itu media berpengaruh bagi kehidupan manusia. namun media harus memberikan informasi kepada khalayak informasi yang sesuai dengan fakta. karena banyak sekali khalayak yang percaya dengan informasi yang di suguhi oleh media.

jangan sampai media di anggap seperti lyric sebuah lagu yang berisi : Salah informasi selalu ditunjukkan oleh media
gambar negatif kriteria utama
Menginfeksi pikiran muda mereka lebih cepat dari bakteri

sekian & terimakasih

Anonim mengatakan...

Nama : ady hadyansah
NPM : 10080010032
Kelas: Fikom A

menurut saya setelah membaca artikel bapa, saya berpendapat bahwa orang-orang pada jaman ini sangat ke tergantungan akan media, oleh sebab itu media berpengaruh bagi kehidupan manusia. namun media harus memberikan informasi kepada khalayak informasi yang sesuai dengan fakta. karena banyak sekali khalayak yang percaya dengan informasi yang di suguhi oleh media.

jangan sampai media di anggap seperti lyric sebuah lagu yang berisi : Salah informasi selalu ditunjukkan oleh media
gambar negatif kriteria utama
Menginfeksi pikiran muda mereka lebih cepat dari bakteri

sekian & terimakasih

Anonim mengatakan...

Anissa Rachmawati Hassan
10080010009
FIKOM A

Media sangat mendarah daging di dalam kehidupan manusia. manusia akan selalu memerluka sebuah informasi dan itu semua dapat di sajikan dengan mudah dengan mudah.
Tidak ada manusia yang bisa mengelak tentang keberadaan media, karena tanpa disadari setiap harinya semua orang pasti mengkonsumsi hasil informasi melalui media.
media pula sangat mempengaruhi persepsi seseorang.
maka dari itu kita sebagai kaum penerus harus dapat membangun dan melakukan perubahan-perubahan dalam kehidupan media.

Anonim mengatakan...

Cindy Yunia Putri
10080010090
FIKOM B

menurut saya media pada zaman sekarang sudah tidak asing lagi di semua kalangan. karena pada saat ini dunia era globalisasi,dimana dunia yang sudah tidak dibatasi, dimana informasi bisa berkembang dengan cepat, dan jika ada suatu peristiwa ditempat dapat diketahui seketika, bahkan diseluruh dunia pada saat yang bersamaan. Pada era ini, media memegang peranan penting, siapa yang menguasai media, boleh jadi ia akan menguasai dunia.

M Bayu Rivaldi mengatakan...

M Bayu Rivaldi
10080010008
FIKOM A

Media itu tidak bisa lepas dari pengaruh globalisasi karena disana ada aliran atau lintasan untuk memberikan informasi ke berbagai wilayah dari suatu negara atau informasi dari satu negara ke negara lain agar mereka tau perkembangan atau kemunduran suatu hal yang ingin di ketahui. Dalam hal ini seorang jurnalis, media, teknologi, modal dan ide menjadi suatu kelompok yang penting dalam membuat informasi dan informasi itu diberikan kepada publik secara real . Dan semakin banyak media ntuk memberikan informasi. namun menurut saya di indonesia terlalu banyak jumlah suratkabar yang memberikan informasi dalam satu tema yang sama tetapi isi berbeda seharusnya dari setiap media yang memberikan informasi itu memberikan tema yang berbeda agar publik tidak bosan dengan tema informasi yang diberikan dari setiap media.

Anonim mengatakan...

Akbar Alfi Dwiyanuar
10080010088
fikom B

Bissmilahirohmanirohiim...
assalamualaikum wr.wr..

Komentar saya setelah membaca artikel bapa, Media jurnalistik memang sudah tidak asing lagi di masyarakat kita, apalagi di zaman yang modern seperti sekarang sudah banyak media-media lainnya yang bisa kita lihat dan kita bisa tahu informasi didalam negeri sendiri ataupun mancanegara dari media-media tersebut. Namun sering kali kita mengetahui berita yang tidak benar adanya atau mengada ada yang membuat kita bingung, oleh karena itu disinilah kami para penerus pelaku media diharuskan belajar agar membuat berita yang real 100% benar pemberitaannya.

Anonim mengatakan...

Tasya Umari
10080010028
FIKOM A

Masyarakat tidak dapat dipisahkan dari sebuah media yang menyuguhkan berbagai informasi. Media itu sendiri dapat berpengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat. Tidak semua pembaca ingin mengetahui benar atau tidaknya isi dalam berita yang disajikan dalam sebuah media tersebut. Jadi apabila pemberitaan yang disajikan dalam sebuah media itu sendiri tidak benar seperti contohnya dalam majalah "The Quibler" dalam cerita Harry Potter, memberikan informasi yang mengandung ketidakkaruan fakta dan menginformasikan berita tentang Sirius Black yang tidak benar, itu dapat menimbulkan kesalahpahaman. Jadi sebuah media harus memberikan informasi yang sesuai dengan fakta agar tidak terjadinya kesalahpahaman.

oki mengatakan...

OKI ISTININGTIAS F (10080010037)
FIKOM A

Media merupakan salah satu alat untuk mengubah suatu pola pikir atau dapat juga sebagai penyampai pikiran seseorang atau kelompok terhadap sesuatu hal. tetapi kadang kala media menyguhkan berita yang belum pasti kebenarannya, dan bagi orang-orang yang kritis informasi itu akan di cari tahu atau di pertanyakannya kembali apakah berita itu murni benar adanya tau di mungkin di lebih-lebih kan bahkan mungkin dikurang-kurangi. dan itu mungkin terjadi. media juga sangat pentig dalam penyampai aspirasi rakyat pada pemerintahnya, media adalah sebuah kontrol bagi rakyat pada pemerintahnya.

oki mengatakan...

OKI ISTININGTIAS F (10080010037)
FIKOM A

Media merupakan salah satu alat untuk mengubah suatu pola pikir atau dapat juga sebagai penyampai pikiran seseorang atau kelompok terhadap sesuatu hal. tetapi kadang kala media menyguhkan berita yang belum pasti kebenarannya, dan bagi orang-orang yang kritis informasi itu akan di cari tahu atau di pertanyakannya kembali apakah berita itu murni benar adanya tau di mungkin di lebih-lebih kan bahkan mungkin dikurang-kurangi. dan itu mungkin terjadi. media juga sangat pentig dalam penyampai aspirasi rakyat pada pemerintahnya, media adalah sebuah kontrol bagi rakyat pada pemerintahnya.

Anonim mengatakan...

Yasa saputra
10080010053
Fikom B

Setelah saya baca didalam posting blog bapak, Saya berpendapat tentang peranan media didalam kehidupan masyarakat itu penting.Karena didalam kehidupan masyarakat sangat ingin mengetahui tentang perkembangan dan informasi mengenai berbagai hal yang diberitakan media baik itu fakta atau kurnag akurat pemberitaanya, ataupun cuma menghibur pembaca dan mengisi waktu luang. Contohnya majalah " The Quibbler " didalam cerita harry potter,tetapi berita tersebut harus disaring lagi kedalam bentuk atau konteks yang lebih baik. Didalam blog bapak tersebut menyebutkan " Mendorong kesadaran nasional masyarakatnya "??.Dan itulah media sangat berperan didalam kehidupan dan media juga harus menjadi feedback didalam kehidupan khalayak banyak.Untuk mengetahui informasi juga tidak hanya melalui media cetak saja,tetapi media elektronik juga bisa. Demikian pendapat saya mengenai peranan media di dalam kehidupan masyarakat.

Anonim mengatakan...

Mela listiyanty rohadi
10080010011
Ass,
Setelah saya membaca artikel ini,saya dapat menyimpulkan bahwa media itu sangat penting dalam kehidupan kita,media bisa berupa televisi,radio,media cetak seperti koran,majalah bahkan dalam film harry potter yang menceritakan tentang dunia sihir pun terdapat peran dunia media,tapi peran media tidak selalu mempunyai nilai positif seperti yang diceritakan di blog ini tentang harry potter memiliki peran media yang negatif.

Anonim mengatakan...

Mela listiyanty rohadi 10080010011
Fikom a
Ass,
Setelah saya membaca artikel ini,saya dapat menyimpulkan
bahwa media itu sangat penting dalam kehidupan kita,media
bisa berupa televisi,radio,media cetak seperti koran,majalah
bahkan dalam film harry potter yang menceritakan tentang
dunia sihir pun terdapat peran dunia media,tapi peran media
tidak selalu mempunyai nilai positif seperti yang diceritakan
di blog ini tentang harry potter memiliki peran media yang
negatif.
Wass.

Anonim mengatakan...

NAMA : R.Willy Nuary
NPM : 10080010016
KELAS : FIKOM A

Assalammualaikum
Setelah saya membaca artikel bapak mengenai "MEDIA" saya menyimpulkan bahwa MEDIA menjadi bagian yang teramat penting dalam kehidupan manusia saat ini. Akselerasi hidup yang menuntut manusia untuk harus serba cepat, berakibat pada arus informasi yang diminta pun semakin deras. Terlebih lagi di era segala sesuatu serba on-line seperti belakangan ini. Media on-line tidak lagi hanya dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi saja. Media pemberitaan saat ini telah memanfaatkannya pula untuk mempercepat arus informasi dari para wartawan langsung ke khalayak. Tiap ada peristiwa yang baru terjadi, informasinya akan segera diterbitkan di media online. Sedangkan jika hanya mengandalkan media cetak seperti koran atau majalah, isi berita tersebut baru akan diketahui khalayak keesokan harinya. Media jejaring sosial (Social Network) seperti Facebook dan twitter tak luput dari bidikan media pemberitaan sebagai sarana pewartaannya.
Melihat perkembangan ini, media massa amat riskan untuk ditunggangi oleh kepentingan individu, kelompok, atau golongan tertentu. Media massa berpotensi untuk menyebarkan ideologi dominan. Melalui kekuatannya yang amat besar untuk mempengaruhi opini masyarakat, akan amat terselubung ketika ada muatan-muatan tertentu yang berusaha disisipkan dalam pemberitaan sebuah media kepada masyarakat. Seperti apa yang mulai terjadi di Indonesia pasca reformasi ini. Beberapa media besar dikuasai oleh kepemilikan tertentu yang memeiliki kedekatan dengan pihak pemerintah atau politik oposisi.

Anonim mengatakan...

assalamualaikum
Menurut saya, peran media dalam cerita Harry Potter dan peran media yang sesungguhnya itu bertolak belakang. Meskipun sama sama bertujuan untuk menginformasikan sesuatu hal, tapi dalam cerita Harry Potter dijelaskan bahwa isi beritanya itu bersifat sensasional dan informasinya mengandung ketidakakuratan fakta serta tujuannya menhibur.
Sedangkan dalam jurnalisme itu sendiri, meskipun terdapat unsur menghibur tapi pers harus memberitakan keadaan yang sesuai fakta dan seakurat mungkin. Karena media sendiri dapat mempengaruhi sikap dan pemikiran khalayak.

Anonim mengatakan...

Nully Nuffie Afiantie
10080010029
fikom A

Menurut saya, peran media dalam cerita Harry Potter dan peran media yang sesungguhnya itu bertolak belakang. Meskipun sama sama bertujuan untuk menginformasikan sesuatu hal, tapi dalam cerita Harry Potter dijelaskan bahwa isi beritanya itu bersifat sensasional dan informasinya mengandung ketidakakuratan fakta serta tujuannya menhibur.
Sedangkan dalam jurnalisme itu sendiri, meskipun terdapat unsur menghibur tapi pers harus memberitakan keadaan yang sesuai fakta dan seakurat mungkin. Karena media sendiri dapat mempengaruhi sikap dan pemikiran khalayak.

Bapak maaf itu postingan saya yang sebelumnya lupa diberi nama .

Rizky mengatakan...

M Rizky Aprillianur
10080010022
Fikom A

Media sangat lah penting bagi masyarakat, apalagi di zaman sekarang banyak media elektronik dan media cetak sangat berkembang pesat. Media seharusnya menampilkan yang positif melainkan negatif. Media dengan kata lain mendorong kesadaran nasional masyarakat.

Pada artikel ini saya tangkap sedikit media yang terdapat dari artikel ini harry potter dapat mengetahui tentang perkembangan aktual di dalam dunia sihirnya melalui majalah. Walaupun kurang akurat dalam menginformasikannya.

Penggunaan media harus diperhatikan karena media mempunyai pengaruh yang sangat besar untuk manusia.

Anonim mengatakan...

Rd. Numidia Endah
10080010018
Fikom A

menurut yang saya baca dari artikel ini, Media merupakan sebuah sarana informasi yang mempunyai 2 karakter yaitu, di satu sisi bisa menguntungkan dan membantu dalam berbagai macam hal, tetapi di sisi lain media bisa berpengaruh buruk bahkan mencelakai kita. Selain itu dari artikel tersebut dikisahkan bahwa di dunia Harry Potter peran media sangat berpengaruh menentukan siapa yang salah dan siapa yang benar. Seperti yang menimpa Sirius Black yang menjadi korban dari ketidak benaran berita yang diterbitkan oleh majalah Quibbler.
Dari artikel tersebut dapat disimpulkan bahwa kita sbagai warga yang baik dan bermartabat harus dapan menjungjung tinggi rasa kejujuran. Dan kita harus dapat menggunakan media secara benar dan bijaksana.

Indri Rahmawati mengatakan...

Indri Rahmawati
10080010043
FIKOM A

media merupakan hal yang dibutuhkan oleh khalayak, media sangat berperan penting dalam mendorong kesadaran nasional masyarakat serta dalam membuat sesorang betah dengan lingkungan di sekitarnya. media juga merupakan pembentuk sikap dan pola pikir khalayak, jadi dalam memberikan suatu informasi sudah seharusnya media berhati-hati dalam membuatnya, jangan sampai ada kebohongan fakta yang bisa berdampak buruk pada khalayak.
selain itu masyarakat pun harus pintar-pintar mencerna setiap informasi yang diberikan media agar dapat mencegah dampak buruk di kemudian hari.

Anonim mengatakan...

Fadhilah Nur
(10080010019)
kelas : Fikom A
Dengan artikel bapak yang berjudul MEDIA ini rata - rata pembaca bisa mengambil kesimpulan bahwa peran media didalam kehidupan masyarakat ini bukanlah hal yang aneh lagi, sebagai contoh model agenda setting, dimana peran media berpengaruh untuk mengubah pemikiran masyarakat. Sirius adalah salah satu contoh kecil kejahatan jurnalisme yang disalahgunakan. Dimana popularitas media diutamakan dibandingkan dengan fakta yang sebenarnya. Namun ini tidak bisa menyalahkan 100% media tersebut, masyarakat yang cerdas dan kritis akan menyaring berita - berita sekiranya mana saja yang pantas dipercaya atau tidak. Sebagai generasi muda dibidang komunikasi, seharusnya kejahatan - kejahatan jurnalisme ini bisa dihentikan oleh kami, agar tidak ada korban tak bersalah lagi yang merasa dirugikan sementara yang jahat diuntungkan.

Anonim mengatakan...

Sarah Istiqomah , 10080010041
Kelas A
Berdasarkan artikel yang saya baca ini, saya dapat menyimpulkan bahwa media itu tidak terlepas di kehidupan sehari hari. Media sangat banyak mempengaruhi pola pikir khalayak. Media juga sudah diakui kepentingannya dari zaman dahulu,bahkan di kisah Harry Potter pun media menjadi suatu hal yang sangat penting, sama hal nya dalam kehidupan nyata media menjadi suatu hal yang sangat penting di dunia politik. Kini bisa dikatakan masyarakat sangat ketergantungan pada media, karena pemberitaan nya yang selalu bisa mempengaruhi pola pikir khalayak itu sendiri. Namun medha juga bisa menjadi bumerang seperti apa yang terjadi pada kisah Siriur Black di Harry Potter. Jadi kita semestinya bisa memanfaatkan sekaligus menggunakan media untuk hal hal positif.

Anonim mengatakan...

Amelia Anggreni
npm: 10080010001
Fikom A
Setelah saya membaca artikel bapak mengenai "MEDIA" saya menyimpulkan bahwa MEDIA menjadi bagian yang penting dalam kehidupan manusia dari dulu hingga sekarang. Kemajuan dalam hidup yang menuntut manusia untuk cepat, akibatnya informasi yang diminta juga cepat.
Melihat perkembangan nya media massa berpotensi untuk menyebarkan ide-ide yang baru. Mulai dari zamannya orde lama hingga sekarang. Jadi media tidak bisa di lepaskan dalam kehidupan kita sehari-hari

Anonim mengatakan...

nico maolana
10080010078
fikom B


media sangatlah berperan penting sekali nagi kehidupan manusia, karena bila tidak ada media kita tidak bisa tau informasi dan apa saja yang sudah terjadi di luar sana.

dan dengan semakin berkembangnya media pada zaman sekarang bisa lebih memudahkan bagi kita untuk mengetahui informasi-informasi yang penting.

Anonim mengatakan...

nico mauana
10080010078
fikom B


media sangatlah berperan penting sekali nagi kehidupan manusia, karena bila tidak ada media kita tidak bisa tau informasi dan apa saja yang sudah terjadi di luar sana.
Dan dengan semakin berkembangnya media pada zaman sekarang bisa lebih memudahkan bagi kita untuk mengetahui informasi-informasi yang penting.

Anonim mengatakan...

nico maulana
10080010078
fikom B


media sangatlah berperan penting sekali nagi kehidupan manusia, karena bila tidak ada media kita tidak bisa tau informasi dan apa saja yang sudah terjadi di luar sana.
Dan dengan semakin berkembangnya media pada zaman sekarang bisa lebih memudahkan bagi kita untuk mengetahui informasi-informasi yang penting.

putri puspita nila mengatakan...

nama : putri puspita
npm : 10080010099

setelah saya membaca artikel mengenai "media" saya pun dapat mengambil kesimpulan peran media pada saat ini sangatlah berpengaruh dengan kehidupan dengan berkembang pesatnya kemajuan teknologi saat ini perkembangan media semakin bertambah pesat, seperti pada film Harry Potter media pun sangat berperean pentingnya dengan adanya media harry potter mendapatkan informasi yang dia butuhkan. Walaupun pada saat ini kebebasan pers dalam mempublikasikan berita belum terlalu bebas tetapi sudah banyak sekali media yang salah satunya adalah media elektronik yang dijadikan sebagai media informasi utama untuk menyebarluaskan berita

Anonim mengatakan...

Galih Pratama Ridwan
10080010100
fikom B

melihat artikel diatas kita bisa melihat media sangat berperan penting . media bisa menginspirasi banyak orang dan juga bisa memberikan pengaruh yang buruk untuk banyak orang bagaimana kita saja bisa menyikapinya dengan baik . media sekarang hanya memikirkan kpentingan media tersebut . kita bisa melihat artikel diatas tidak semua informasi semua benar/fakta 100% harry potter pun terjebak oleh majalah yang ia baca sendiri media sangat berperan penting bagi manusia .

Rahayu Novitasari mengatakan...

Nama : Rahayu Novitasari
NPM : 10080010017
kELAS : Fikom A 2010


Menurut saya setelah membaca artikel bapak tentang "MEDIA",
Media adalah sebagai jembatan “BRIDGING” antara suatu informasi/fenomena/berita dengan masyarakat dimana media mencari suaru informasi/pengetahuan/berita tersebut, kemudian mengolahnya dengan tata nilai yang ada agar menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat, kemudian menyebarkannya kepada khalayak atau masyarakat.

Peran dan isi media bagi masyarakat adalah sebagai kontrol sosial dimana mendorong kesadaran nasional masyarakat, membuat masyarakat mencintai lingkungannya, mengenal berbagai macam adat istiadat, dapat mengenal orang-orang berpengruh dilingkungan masyarakat, dll.

Peranan media sangat diakui kepentingannya dalam masyarakat. Bahkan dalam dongeng Harry Potter pun tersirat makna bahwa media mempunyai pengaruh terhadap dunia sihir, namun sayangnya yang terkandung dalam dongeng Harry Potter ini peranan media kurang baik, karena media di dunia sihir tersebut memberikan informasi yang mengandung unsur ketidakakuratan fakta karena media hanya ingin mendapatkan sisi komersialnya saja.

Disinilah berarti buruknya perbuatan yang masih dilakukan oleh sebuah media yang mementingkan sisi komersialnya saja dari suatu berita tanpa menyadari tugas utama sebuah media yaitu mencari,mengolah, dan menyebarkan berita seuai fakta akurat dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat pembacanya. Berarti inilah salah satu teguran bagi media di Indonesia yang masih melakukan hal buruk seperti itu, walaupun tidak semua media di Indonesia melakukan hal tersebut.

Itulah pendapat saya setelah membaca artikel “MEDIA” dari blog bapak, Terima Kasih”.

Risa Yunita Agustina mengatakan...

menurut saya masyarakat zaman sekarang sudah ketergantungan dengan adanya "media" karena pada saat ini adalah masa era globalisasi yang dimana segala sesuatu sudah tidak ada batasannya lagi dan tidak dibatasi. setiap ada informasi bisa berkembang dengan cepat, misalnya dengan adanya kecelakaan disuatu tempat, dengan waktu yang singkat peristiwa kecelakaan di tempat tersebut akan langsung tersebar dengan cepat dan diketahui oleh masyarakat luas pada saat itu atau pada saat bersamaan. maka dari itu "media" sangat berperan penting bagi masyarakat sehingga masyarakat menjadi ketergantungan.

Risa Yunita Agustina mengatakan...

Risa Yunita Agustina
10080010058
FIKOM B

menurut saya masyarakat zaman sekarang sudah ketergantungan dengan adanya "media" karena pada saat ini adalah masa era globalisasi yang dimana segala sesuatu sudah tidak ada batasannya lagi dan tidak dibatasi. setiap ada informasi bisa berkembang dengan cepat, misalnya dengan adanya kecelakaan disuatu tempat, dengan waktu yang singkat peristiwa kecelakaan di tempat tersebut akan langsung tersebar dengan cepat dan diketahui oleh masyarakat luas pada saat itu atau pada saat bersamaan. maka dari itu "media" sangat berperan penting bagi masyarakat sehingga masyarakat menjadi ketergantungan

erdinanuryasinta mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Anonim mengatakan...

Dadi Karyadi
10080010073
Fikom B

setelah saya membaca artikel di atas , kita bisa memahami dengan ada nya sebuah media informasi si pembaca diberi tahu tentang perkembangan aktual yang terjadi di masyarakat dan mendapatkan suatu informasi yang sangat berguna pada suatu kejadian yang kita sendiri tidak mengetahui nya .

erdinanuryasinta mengatakan...

Erdina Nuryasinta
10080010091
FIKOM B

setelah saya membaca artikel yang dipostingkan oleh bapak mengenai media , dapat disimpulkan bahwa Sebuah media, dengan kata lain, mendorong kesadaran nasional masyarakatnya..tiap orang ditolong oleh informasi dari untuk surveillance pada lingkungannya. Tanpa perlu pusing mencatat sendiri segala kejadian, yang begitu kompleks dan luas persoalannya, orang terjaga pada apa yang tengah berkecamuk di sekitarnya.
Oleh media, segala peristiwa telah dikemas demikian rupa kejadian duduk perkaranya (interpretation). Ini berarti masyarakat memerlukan liputan tentang bagaimana khalayak memroses suara politik. Bagaimana khalayak menginginkan elit-elit politik mengerjakan sesuatu. Informasi demografis, mengenai sikap atau pendapat atau perilaku khalayak dalam mengikuti kegiatan kampanye berbagai kelompok politik di berbagai tempat, memberikan pengetahuan kepada masyarakat.
sebuah media harian mesti rajin mencari feedback dari khalayak ramai. media menjadi berfungsi sebagai pelaporan suara dari ladang-ladang kehidupan masyarakat. Maka dari itu masyarakat tidak akan lepas dari adanya peran serta media.

27 Mei 2011 23:23

Anonim mengatakan...

Rina Anggraeni
10080010012
Fikom A

melihat artikel di atas mnurut saya bahwa media sangat berperan penting, media bisa menjadi inspirasi bagi orang-orang dan media juga bisa memberi pengaruh bagi orang-orang, tetapi itu semua bagaimana kitanya saja bisa menyikapinya dan media juga sangat berpengaruh dengan kehidupan, dan kemajuan teknologi, dan dengan adanya media juga kita bisa tau informasi apa saja yang ada di luar sana, mau itu dalam atau pun luar negri. jadi media sangat berperan penting bagi kehudupan, dari dulu hingga sekarang, dan media pun tidak bisa lepas dari kehidupan orang banyak.

vera verdianti mengatakan...

Vera Verdianti
10080010077
FIKOM B
Assalammualaikum,
Setelah membaca artikel dari blog bapak mengenai “MEDIA” maka saya dapat menyimpulkan bahwa, Media sangatlah berperan penting didalam masyarakat atau khalayak. Ditambah lagi didalam Media seharusnya diberikan kebebasan dalam arti media harus menyampaikan berita yang bermanfaat bagi publik yang menerimanya. Namun hingga saat ini, Media masih sering diperbincangkan dan diperdebatkan oleh sebagian publik. Tapi disisi lain, Media dan masyarakat juga tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Hal ini disebabkan dari kebutuhan berita yang diperoleh dari masyarakat secara langsung dan konkrit, serta masyarakat membutuhkan media agar memperoleh berita yang aktual dan bermanfaat. Media juga sangat mempengaruhi pandangan khalayak. Masyarakat akan lebih berkembang pengetahuannya dengan media yang semakin maju. Maka media pada akhirnya dapat merubah pola piker dan kepribadian masyarakat.

Anonim mengatakan...

nitia gumiarti
npm : 10080010065
fikom B
Ass,WrWb
setelah saya membaca artikel yang berjudul MEDIA di blog bapa saya menyimpulkan bahwa peran mdia sangatlah penting bagi masyrakat, dan pentingnya media tak hanya di dunia nyata, namun di dunia dongeng atau dunia harry potter pun ternyata media berperan penting, dan tak hanya itu ternyata media pun sangat dibutuhkan untuk masyarakat atau khalayak karena ternyata mediapun sangat berpengaruh terhadap kemajuan politik di suatu negara, dan mediapun tak hanya membawa peran positif, namun peran negatif juga.Wass

hanabajrie mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
hanabajrie mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
hanabajrie mengatakan...

Farhana
npm : 10080010084
FIKOM B

assalamualaikum,
Setelah membaca artikel mengenai media, saya ambil kesimpulan bahwa media, khususnya media cetak dan media elektronik yang sekarang ini masih banyak yang memberitakan hal-hal yang bagi sebagian orang menganggap tidak begitu penting, seperti halnya artis-artis sinetron yang beralih profesi atau mempunyai pekerjaan lain menjadi penyanyi ataupun politisi. Seharusnya, isi dari media tersebut menjadi bahan pengetahuan bagi pembacanya entah bagi pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, ataupun pembantu rumah tangga sekalipun, bukanya menjadi ajang gosip yang akan dibicarakan oleh kalangan ibu-ibu komplek perumahan. Karena biasanya media cetak dan elektronik hanya mementingkan hal-hal dunia keartisan agar tetap eksis acaranya.

Anonim mengatakan...

Amanda Puspitasari
10080010093
FIKOM B

ass.wr.wb
menurut saya di zaman globalisasi seperti ini , manusia sudah sangat tergantung kepada media. karena dengan adanya media setiap orang dapat dengan mudah untuk mendapatkan informasi.
media sangat berperan penting dalam kehidupan kita sehari-hari , media dapat menjadi sumber pengetahuan bagi kita , kita dapat informasi baik dari dunia entertaiment, politik , dll.
dengan adanya media , kita ridak akan pernah ketinggalan zaman atau informasi , karena media selalu mengupdate setiap beritanya.

Anonim mengatakan...

Bio Kusumah Winowatan
100 800 100 75
Fikom B

Assalamualaikum,
Setelah membaca artikel tentang media ini , saya berkesimpulan bahwa media adalah salah satu alat untuk membuat, mempengaruhi dan mengubah sistem dan gaya hidup. Di zaman yang makin modern ini, media sangat lah dekat dengan manusia bahkan telah menjadi kebutuhan hidup. Jika kita telaah, apa yang media perbuat pada kita? kita terpengaruh, terobsesi dengan apa yang kita lihat di media. Dengan melihat, membaca dan mendengar saja, itu akan mengubah cara hidup kita. kita akan meniru model dan gaya-gaya terbaru yang disodorkan oleh media. Akan tetapi "kita butuh media dan media butuh kita". Kita butuh berita dan apa saja yang terjadi di luar ruang lingkup kita, dan itu sangat lah perlu. Tapi tidak semua yang disodorkan media itu baik. Dan semuanya kembali pada diri kita masing-masing. Seraplah berita yang positive dan jangan terpengaruh oleh berita-berita yang menjerumuskan. Terima kasih...

Syaiful mengatakan...

SYAIFUL HASBI
10080010047
FIKOM A

Media memang sudah menjadi sesuatu yang sangat penting bagi khalayak, baik bagi mereka yang mencari informasi atau pun untuk mereka yang mengkonsumsi media hanya untuk mengisi waktu luang. Media juga bisa memberikan efek yang sangat berpengaruh bagi yang mengkonsumsinya, orang - orang yang mengkonsumsinya bisa memberikan suatu image yang bersifat baik atau mungkin sebaliknya kepada media ataupun informasi yang mereka dapat. Terkadang khalayak bisa langsung mempercayai informasi yang diberikan oleh media tersebut, tidak mempertanyakan apakah informasi yang mereka dapat di media itu benar atau tidak. Untuk itu media harus berhati - hati dalam memberikan informasi kepada khalayak, karena dampak yang ditimbulkan bisa sangat berpengaruh. Selain bisa merugikan media itu sendiri, juga dapat merugikan orang lain.

Seperti dalam artikel yang saya baca ini. Disini media memberikan informasi yang negatif kepada khalayak, informasi yang diberikan media ini mengandung ketidakakuratan fakta. Alhasil, banyak yang dirugikan oleh media ini. Bahkan media ini pun sebenarnya sudah sangat rugi, karena sudah banyak orang yang menganggap bahwa media yang satu ini adalah sampah.

Untuk itu, media seharusnya memberikan informasi yang akurat kepada khalayak agar tidak ada yang dirugikan. Walaupun media itu bermaksud informasi yang diberikannya hanya untuk hiburan atau hal lain, tetapi lebih baik media tidak melakukan hal itu. Karena tidak semua khalayak yang menerima informasi dari media tersebut mengerti akan maksud sebenarnya.

Anonim mengatakan...

nama: naela dwiyanti
npm : 10080010021
FIKOM A

setelah saya membaca artikel bapak, sebagaimana kita harus hati-hati terhadap media, karena media dapat menjadi kawan dan terkadang dapat menjadi lawan tergantung kita melaksanakannya seperti apa.
Untuk mendapatkan sebuah berita para pencari berita tersebut dapat melalkukan segala hal agar pemeberitaan meraka yang telah beredar dapat menghibur pembaca, sedangkan pembaca tidak tau akan fakta dibalik pemberitaan tersebut. Bahkan ada pada sebuah media itu sendiri untuk ajang untuk bebas berekspresi, sehingga tidak memperdulikan hati dari para pembaca dan para korban yang dibicarakan, karena tiuap medai memiliki penilaian terhadap suatu hal yang berbeda.

Media juga memiliki peran sendiri seperti perang dunia ke2,namun pada masa ini media menjadi sebuah pengawasan pada setiap peliputan beritanya untuk diperdaya sebagai pencetak mesin-mesin pencetak isu. Tapi dibalik hal yang negatif ada hal positifnya yaitu membuat masyarakat menyadari pemberitaan yang ada.

dwipintalarassaty mengatakan...

Dwi Pinta Larassaty. P
10080010083
FIKOM-B

Media memang memegang peranan yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Bahkan tak hanya di dunia nyata, di dalam dongeng pun media memegang peranan penting. Media bisa menumbuhkan penilaian yang baik/ buruk terhadap suatu hal yang diberitakan. Seperti dalam film Harry Potter, terbitnya majalah The Quibbler, menjadi salah satu media cetak yang paling sensasional. Namun yang menarik dari majalah tersebut, informasi yang diberitakan terdapat ketidakakuratan fakta. Padahal kita sebagai masyarakat perlu memiliki informasi yang sesuai dengan fakta, ada buktinya, dan jelas.

Media juga memegang peranan penting dalam mendorong rasa nasionalisme. Media juga dipercaya dapat memperluas pengetahuan kita akan segala sesuatu yang terjadi disekitar kita. Oleh karena itu, semua kembali pada pemberitaan yang aktual agar, media benar-benar bisa menjadi salah satu pendorong rasa nasionalisme yang saat ini memang jarang dimiliki oleh negara kita.

Anonim mengatakan...

Tiara nur irawani
10080010060
fikom-B

seteah saya membaca tentang artikel media,saya menyimpulkan bahwa peran media sangat penting bagi kehidupan manusia,yaitu makhluk sosial,dan kehidupan masyarakat pun membutuhkan media,untuk tujuan yang berbeda-beda.dengan adanya media masyarakat bisa mengetahui informasi-informasi yang terkini,terbitnya majalah the quibbler,dalam film harry potter,ketidakakuratan informasi akan menyebabkan penyimpangan informasi yang mengakibatkan kesalahpahaman,oleh karena itu keakuratan suatu informasi sangat penting bagi media.

Anonim mengatakan...

Hilmy Mudzakkir - 10080010048
fikom - A

saya dapat menyimpulkan bahwa meia sangat lah berperan penting pada kehidupan bermasyarakat. media sangat lah dekat dengan masyarakat bahkan pada zaman sekarang ini media mungkin menjadi sebuah kebtuhan bagi seseoran. tanpa media kita tidak mungkin dapat mengetahui informai-informasi yang ada di luar sana. media dapat berpengaruh positif maupun negatif pada masyarakat. oleh karena itu media harus lah sangat berhati-hati dalam memberikan informasi.

Anonim mengatakan...

Arby Taufik - 10080010014
Fikom A

setelah saya membaca artikel yang dipostingkan oleh bapak mengenai media , dapat disimpulkan bahwa Sebuah media, dengan kata lain, mendorong kesadaran nasional masyarakatnya..tiap orang ditolong oleh informasi dari untuk surveillance pada lingkungannya. Tanpa perlu pusing mencatat sendiri segala kejadian, yang begitu kompleks dan luas persoalannya, orang terjaga pada apa yang tengah berkecamuk di sekitarnya.
Oleh media, segala peristiwa telah dikemas demikian rupa kejadian duduk perkaranya (interpretation). Ini berarti masyarakat memerlukan liputan tentang bagaimana khalayak memroses suara politik.
Selain itu dari artikel tersebut dikisahkan bahwa di dunia Harry Potter peran media sangat berpengaruh menentukan siapa yang salah dan siapa yang benar. Seperti yang menimpa Sirius Black yang menjadi korban dari ketidak benaran berita yang diterbitkan oleh majalah Quibbler.
Dari artikel tersebut dapat disimpulkan bahwa kita sbagai warga yang baik dan bermartabat harus dapan menjungjung tinggi rasa kejujuran. Dan kita harus dapat menggunakan media secara benar dan bijaksana.

Anonim mengatakan...

Riska Desfani - 10080010056
Fikom B

Dari artikel yg diposting oleh Bapak mengenai media,saya dapat menyimpulkan bahwa media itu sangatlah berperan penting didalam kehidupan masyarakat sebab media adalah alat untuk menyampaikan sebuah informasi kepada banyak orang,tidak juga sebagai mediator informasi,tapi media juga bisa menimbulkan efek luas (halo) kepada khalayak luas, bisa baik atau bisa juga buruk . oleh sebab itu pengetahuan manusia juga ditentukan oleh media,media yg semakin meningkat,pengetahuan manusiapun akan bertambah.Dengan katalain kedua belah pihak ini saling berkaitan.


Berkaitan dengan HARRY POTTER,Peranan media sangat diakui kepentingannya dalam masyarakat. tetapi yang terkandung dalam Harry Potter ini peranan fungsi media kurang baik, karena media di dunia sihir tersebut memberikan informasi yang mengandung unsur ketidakakuratan fakta karena media hanya ingin mendapatkan keuntungan saja.

SenangSenang mengatakan...

Sony Mulia Pratama
1080010027
Fikom A

Bagi saya media harus memberitakan berita yang sesuai dengan fakta melihat kondisi saat ini yang kadang pemberitaan "tidak penting" atau sebut saja gosip selebritis yang malah lebih sering dikedepankan, dari pagi,siang,sore,malam kita dijejali pemberitaan pribadi artis-artis yang lebih banyak dikedepankan pemberitaan mengenai kehidupan pribadinya dibandningkan kontribusinya dalam dunia seni.

Kemudian pengaruh dari sistem yang kita jalani saat ini, sistem kapitalisme yang menuntut segala sesuatu menjadi profit dan media adalah salah satu sumber profit dari kepentingan pribadi atau kepentingan berjalannya sistem tersebut. Saya sendiri sudah bosan dengan kondisi yang terus-terusan seperti ini, dan saya hanya bisa melakukan sesuatu yang saya lakukan untuk mengcounter segala sesuatu yang menurut saya tidak pas untuk diri saya.

Media berperan penting dalam membentuk persepsi masyarakat dan jika itu sudah disalahgunakan yaa sudah masayarakat dengan secara sadar atau tidak sadar sudah digunakan untuk kepentingan sekelompk orang dengan cara membetuk suatu persepsi yang seragam dalam menopang sistem yang sudah menggeorogoti kita tiap harinya.

Anonim mengatakan...

Nama : Eryanto Rizky S
NPM : 10080010007
Kelas: Fikom - A

Setelah membaca postingan bapak di blog yang bertemakan media, saya dapat mengambil kesimpulan bahwa suatu media bisa menjadi sangat penting atau berpengaruh dalam suatu negara, apabila media media ikut berperan aktif dalam suatu "kegiatan" negara. Bukan sebagai pihak dari pemerintah, namun justru seharusnya media menyembatani antara pemerintah dan masyarakat.
Di sisi lain juga, sebuah media dalam memberitakan suatu hal, harus di dasari juga dengan fakta - fakta yang jelas. Sehingga tidak menjadikan suatu berita palsu yang mungkin saja masyarakat akan mengkonsumsi berita tersebut tanpa di cerna terlebih dahulu. Sehingga media seharusnya lebih berhati hati dalam memberitakan sesuatu.

Fika Pertiwi mengatakan...

Artikel tersebut menggambarkan bahwa media jurnalistik kini sudah menjadi barang ‘konsumsi’ sehari-hari. Saking begitu melekatnya, media telah masuk pula dalam kehidupan dongeng Harry Potter. Namun keberadaan media sendiri ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi keberadaan media sangat memberikan manfaat karena berperan sebagai medium/menjembatani arus informasi maupun komunikasi. Namun di sisi lain, media dapat ‘melukai’ seseorang maupun sekelompok orang bila informasi yang muat oleh media tersebut tidak berimbang.
Dalam prakteknya Media terkadang sering membuat suatu sensasi untuk menarik perhatian/animo public. Bahkan tidak jarang pula sensasi yang di buat media tersebut kurang logis. seperti ini yang di tuliskan dalam artikel, bahwa majalah The Quibbler memberitakan Sirius menjadi vokalis utama grup musik The Hobgoblins, padahal dia amat jauh dari dunia entertainment.
Meski berita yang di paparkan oleh majalah tersebut terkesan tidak factual, tetapi tetap saja ada sebagian orang yang menyukainya dan mempercayainya begitu saja. Dalam kehidupan nyata pun (bukan sekedar dalam film Harry Potter), majalah-majalah seperti the Quibbler dan media lain yang sejenisnya tetap dapat berkembang, karena ada saja pembaca/khalayak yang tidak mau berpusing-pusing dengan benar atau tidaknya suatu kejadian. Mereka mengonsumsi informasi hanya untuk mengisi waktu luang.

Fika Pertiwi mengatakan...

Nama : Fika Pertiwi
10080010042
Fikom A

maaf sebelumnya pa, saya lupa mencantumkan NPM dan kelas.
trma kasih

Anonim mengatakan...

Fika Kartika Triani
10080010044 A fikom 10

ass. wr. wb..
setelah membaca artikel yang bertemakan Harry Potter, saya menyimpulkan bahwa sebuah media juga bisa di salah gunakan, menerbitkan sebuah kejadian yang tidak sebenarnya atau tidak sesuai fakta. banyak yang bisa di ambil dari sebuah media, bahkan sampai mendoktrin orang-orang yang membacanya. dan menyimpulkan hal yang terjadi atau yang tertera dalam media itu sehingga mereka menyimpulkan berita itu benar meskipun mereka hanya mendapatkan informasi dari media cetak tersebut. bukan hanya itu, media itu juga bisa menyebarkan hal yang sangat tidak ladzim. dan salah mempergunakan kalimat, sehingga membuat bingung si pembaca. dan itu adalah kesalahan yang sangat fatal bagi seluruh pembaca berita tersebut.

Anonim mengatakan...

Shella Permatasari Mochamad
FIKOM A - 10080010025

menurut saya setelah membaca "Media", media apapun itu baik eletronik maupun cetak sangat dibutuhkan masyarakat luas. di mana disana kita bisa mengetahui berbagai informasi yang kita butuhkan.
tetapi di sisi lain, masyarakat tidak mengetahui benar apakah berita yang ada di dalam media tersebut benar. karena media ternyata menjadi tempat untuk mencari keuntungan seseorang atau lembaga. seperti contohnya Sirius Black yang difitnah oleh antek-antek Voldemort.
jadi perlunya untuk menuntaskan suatu kejadian secara tepat dan jelas sangatlah penting. selain media yang terpengaruh, media juga tidak boleh menjadi pengaruh.
beberapa hal lain juga yang perlu diperhatikan adalah bagaimana susunan kata yang dipergunakan dalam media. media harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat luas.

Anonim mengatakan...

BANI ADAM A.
10080010046
FIKOM A

"Media mendorong kesadaran masyarakat", saya sangat setuju dengan kutipan tersebut. Namun, faktanya masih banyak masyarakat yang justru didikte oleh media.

Lihat saja penyeragaman bawah sadar yang dilakukan sinetron-sinetron serta musik-musik yang bisa dibilang cengeng.

Dari sudut pandang saya, media mainstream cenderung mendikte masyarakat. Jika kita gemar menonton sinetron, kita terbawa gaya bahasa sinetron itu sendiri serta lifestylenya yang begitu "wah". Jika kita gemar mendengar musik-musik kekinian yang ditampilkan setiap pagi yang musisinya satu panggung dengan penontonnya, otomatis setiap pagi kita hanya duduk di hadapan monitor 14 inchi (atau lebih) hanya untuk membuang waktu dengan menyaksikan hal tersebut. Jika kita gemar menonton berita ini dan itu, kita hanya menuntut perubahan-perubahan konservatif yang kaya akan teori namun miskin praktik. Begitulah sudut pandang saya.

Maka, yang harus ditekankan sekarang bukanlah adalah bagaimana sikap responden terhadap media. Seharusnya masyarakat sedikit cerdas dalam menangkap apa yang disampaikan media. Jangan langsung ditelan mentah-mentah.

Sekian dan terimakasih.

Fika Pertiwi mengatakan...

Elma Jiwata Yudhastari
10080010039
FIKOM A

Assalamuallikum Wr. Wb

setelah saya membaca artikel dalam cerita Harry Potter tersebut, membuktikan bahwa media tidaklah selalu membawa atau memberikan berita yang benar, sehingga kebenaran itu akan tertutupi dan sulit diungkap yang mengakibatkan kerugian pada orang yang tertimpa oleh berita yang tidak benar itu. tapi tidak sedikit pula yg menganggap berita tidak benar itu adalah berita yg positif dan berita yg menguntungkan.

peranan media sungguh sangatlah penting, meskipun terdapat hal yang sifatnya tidak selalu benar, namun media itu banyaknya tlah banyak memberikan informasi tentang kehidupan yang spesifik maupun yang besifat umum.

menurut saya media itu dengan disadari atau tidak telah mempengaruhi pola pikir. setiap orang memiliki selera masing-masing dalam menggunakan media. karena adanya sifat manusia dan kebutuhan manusia yg berbagai macam.

terimakasih

Elma J Yudhastari mengatakan...

Bapak maaf sebelumnya, posting saya yang sebelumnya masih dalam akun teman saya.

Elma Jiwata Yudhastari
10080010039
FIKOM A

Assalamuallikum Wr. Wb

setelah saya membaca artikel dalam cerita Harry Potter tersebut, membuktikan bahwa media tidaklah selalu membawa atau memberikan berita yang benar, sehingga kebenaran itu akan tertutupi dan sulit diungkap yang mengakibatkan kerugian pada orang yang tertimpa oleh berita yang tidak benar itu. tapi tidak sedikit pula yg menganggap berita tidak benar itu adalah berita yg positif dan berita yg menguntungkan.

peranan media sungguh sangatlah penting, meskipun terdapat hal yang sifatnya tidak selalu benar, namun media itu banyaknya tlah banyak memberikan informasi tentang kehidupan yang spesifik maupun yang besifat umum.

menurut saya media itu dengan disadari atau tidak telah mempengaruhi pola pikir. setiap orang memiliki selera masing-masing dalam menggunakan media. karena adanya sifat manusia dan kebutuhan manusia yg berbagai macam.

terimakasih

Anonim mengatakan...

Siti Annisah A.
10080010072
FIKOM B


Menurut saya, media merupakan wadah informasi. Disini, saya bisa mengambil kesimpulan bahawa tidak semua media memberikan informasi berdasarkan fakta atau tidak sesuai dengan kenyataan atu kebenaran yang ada, melainkan media hanya memeberitakan hal-hal yang menghibur atau yang menimbulkan sensasi yang dapat menarik perhatian masyarakat atau publik, sehingga media tersebut menjadi laku dan dibaca oleh banyak orang. Sedangkan disisi lain media merupakan wadah informasi yang sukses membuat masyarakat atau publik dengan perubahan sosialnya. karena media juga kita dapat mengetahui sesuatu hal yang kita tidak ketahui, hal yang tabu menjadi tidak tabu atau pun sebaliknya. jadi intinya, setiap media mempunyai visi dan misi yang sama yaitu mencari informasi, dan juga setiap media ada hal positif dan negatif dalam pemebritaan, kemabali lagi kepada kita sebagai masyarakat bagaimana cara menanggapi setiap pemberitaan atau informasi yang ada.

Banyu Waseso Segoro mengatakan...

Weew, semua mahasiswa Bapak, wah aku nyimak saja lah.

Anonim mengatakan...

Cindy Amelia Yuhari
10080010002
FIKOM A

Setelah saya membaca artikel yang bapa buat saya menyimpulkan media tidak akan luput dari kehidupan manusia.Media terbagi menjadi 2 jenis : elektronik dan cetak.
Hubungannya erat dengan khalayak.khalayak selalu membutuhkan informasi yang beragam di dalamnya yang mempunyai kode etik terkait media sebagai penyebarnya.Kita harus dapat memanfaatkan media dengan sebaik-baiknya.

Anonim mengatakan...

RIANA AFRIANTI
10080010069
FIKOM B

Assalamu'alaikum wr. wb
Menurut saya, media sangat berperan penting dalam kemajuan perkembangan negeri ini. Karena media merupakan jembatan penghubung antar masyarakat yang meliput kejadian-kejadian yang terjadi. Media juga menjadi sumber berita bagi masyarakat, karena melaluli media masyarakat bisa mendapat informasi yang sebelumnya tidak mereka tahu. Dari media kita bisa belajar banyak karena informasi yang disampaikan oleh media itu sangat penting dan sangat menunjang bagi kehidupan masyarakat di negeri ini.

Anonim mengatakan...

khaerlangga
10080010089
FIKOM B

Assalamualkum wr. wb
menurut saya media adalah salah satu pemuat berita ataupun informasi yang berperan sangat penting dalam kehidupan masyarakat. media juga dapat memberi ilmu pada manusia untuk kemudian di pelajari dan di terapkan dalam kehidupan. yang saya tahu media tidak selalu menyampaikan informasi yang baik, terkadang menyampaikan informasi yang buruk juga. tetapi bagaimana kita menyikapi informasi tersebut.

Anonim mengatakan...

NAMA : Rizky Ahmad nugraha
NPM : 10080010079
FIKOM B

ass.wr.wb
sejujurnya saya kurang begitu mengerti dunia jurnalistik, tapi menurut saya media memang mempunyai peranan yang sangat besar di dalam dunia jurnalistik, karena banyak sekali media yang pada saat ini sangat dibutuhkan dalam kemajuan negara indonesia. Oleh karena itu sebaiknya media harus lebih menyampaikan berita atau informasi yang lebih menitik beratkan kepada dunia politik ataupun pemerintahan, dalam artian juga mengurangi berita-berita yang mungkin terbilang kurang dibutuhkan masyrakat, seperti gosip-gosip acara musik dan sinetron.

terimakasih.

Anonim mengatakan...

Nama : Donni Laraswanda
NPM : 10080010070
Kelas : FIKOM B
Assalamualkum wr. wb
Artikel yang telah bapak buat mengenai media sangat menarik. Media sangatlah dibutuhkan dimana-mana, setiap kota, negara sangat membutuhkan media agar masyarakat dapat mengetahui informasi yang terbaru, bahkan di dunia Harry Potter (Judul novel karangan J.K Rowling) atau bisa disebut juga dunia sihir, media sangat berperan dalam penyebaran informasi. Apalagi di dunia nyata? tentu saja media sangat dibutuhkan. Tetapi terkadang ada oknum-oknum dari media tersebut yang menyalahgunakan informasi yang telah didapat, sehingga informasi yang disebarkan kepada masyarakat pun merupakan kebohongan, oknum-oknum itulah yang harus diberantas, karena setiap manusia berhak mendapatkan infromasi sekecil apapun, selain mendapatkan wawasan, informasi juga berguna untuk kita mengetahui perkembangan yang terjadi di negara kita. Wassalam .