Jumat, 20 Juli 2007

Puisi

Rumah Kardus

Mentari cuma mampir di sini. Percakapan lirih. Pagi tiada pergi: menjadi sesuap nasi. Selangkah lagi, mati di air kali. Cikapundung, Bandung, dahulu sumur : tempat kawan Sunda berkata: Sangkuriang melayang sampai pagi dalam mimpi tak jadi-jadi....Hitam kali mengajak pergi. Sesudah mandi daki kota makin sendiri. Bapa menatap hujan. Ibu memandu bahu. Anak riang mencari. Di sela-sela pekik siang menahan perigi: sepenggal tinggal. Dicatat walikota mencari kabar ibukota.Pernah cerita membawa suara. Tahun-tahun meluncur. Si kaya menyerahkan kota. Priangan si Jelita minta dipelitur.
Sudahkah kabayan berkebaya?

2003

Tidak ada komentar: